10 Januari 2009

• Mataram Kena Banjir

Sumber : www.antaramataram.com

BENCANA BANJIR
Sejumlah warga melintas digenangan air yang merendam Lingkungan Sekarbela, Mataram, NTB, Sabtu (10/1). Sedikitnya 500 kk di lingkungan Karang Pule dan Sekarbela terendam rumahnya akibat luapan air sungai dan hujan yang sejak kemarin malam terus turun. Banjir juga terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram.(Foto:Ahmad Subaidi/


Sabtu, 10 Januari 2009 10:14 - Laporan anwar

RATUSAN RUMAH WARGA DI MATARAM TERENDAM BANJIR
Mataram, 10/1 (ANTARA) - Diperkirakan ratusan rumah warga di sejumlah daerah di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan sekitarnya terendam banjir akibat guyuran hujan deras semalaman.
ANTARA di Mataram, Sabtu, melaporkan, banjir diantaranya menggenangi pemukiman penduduk di daerah Parampuan dan telaga Waru di Kecamatan Labu Api, serta Karang Pule di Kecamatan Sekarbela.
Genangan air di daerah tersebut cukup tinggi, bahkan di Jalan Sultan Kaharudin di Karang Pule, genangan air mencapai 2-3 meter dari badan jalan.
Banjir yang menggenangi pemukiman penduduk tersebut diduga akibat meluapnya Sungai Blenyok dan Sungai Pesongoran. Sungai tersebut hanya berjarak sekitar 200 meter dari wilayah Karang Pule.
Air sungai meluap setelah tidak mampu menampung guyuran air hujan yang terjadi sejak Jumat (9/1) petang.
Warga di lokasi banjir kini berusaha menyelematkan barang-barangnya, sementara sebagian lainnya sudah mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi yang dinilai aman seperti masjid atau di rumah saudaranya.
Selain rumah penduduk sejumlah sekolah dan perkantoran juga terkena banjir seperti Sekolah Dasar (SD) 02 Ampenan dan SMP Negeri 21 di Jalan TGH Rafi Hamdani, Karang Pule.
Siswa dan guru di SMP Negeri 21 kini tidak bisa melakukan aktivitas belajar mengajar karena genangan air mencapai satu meter.
Tim SAR dan polisi kini sudah diterjunkan ke lokasi banjir. Dengan bantuan perahu karet petugas berusaha membantu mengevakuasi warga yang kini masih terjebak banjir.
Walikota Mataram HM Ruslan bersama aparat terakit kini juga sedang meninjau daerah-daerah yang dilanda banjir.



Mau tau lebih lengkap...? KLIK DISINI

23 Desember 2008

• Belajar Nge-Blog

Blog ini adalah cuma iseng-iseng semata, karna sebelumnya aku belum pernah tau apa itu blog. Jadi aku buat saja sesederhana ini. Aku kenal blog setelah aku di haruskan untuk membuat blog oleh komunitasku. Aku mempunyai komutias yang bernama PORTAL (Pelopor RT Digital). Misinya (ciyeee…misi...) adalah bagaimana mengajak orang bermain Internet secara sehat. Karena banyak kegelisahan dari orang tua yang takut akan bahaya Internet bagi putra-putrinya, antaranya adalah situs-situs yang kurang mendidik.

Kembali lagi ke masalah komunitas. Disini aku bisa belajar lebih banyak hal, salah satunya ya bikin blog ini. Tapi bukan itu saja, yang terpenting disini adalah bagaimana cara berkomunitas yang baik, benar, dan terorganisir, hehehehe….ngaco….!!!.
Komunitas ini berangkat dari kesumpekan untuk melakukan browsing dan segala macam di internet yang menggunakan salah satu operator seluler. Sudah banyak duit yang di hamburkan untuk browsing yang tidak pernah ada hasil yang maksimal. Singkat cerita setelah ada gagasan cemerlang dari ketua PORTAL tantang koneksi internet pake Speedy, akhirnya kesumpekan itu hilang, kami bikin program yang bikin tertarik Pemerintahan Nusa Tenggara Barat, mereka manyetujui program kami tentang bagaimana bermain Internet yang sehat, dan tempo hari juga Bapak Wagub sempat datang ke kampung kami untuk survey di Taman Digital (kami puny ataman digital lho…!!!) tempat temen-temen ngumpul main Internet.
Aduu…uuhhh…. Mau tulis apa lagi yach….
Bingung nech…..
Ya udah baca aja Berita PORTAL tentang kedatangan Pak Wagub ke Kampung Media (Pagutan Presak Timur).
Kapan-kapan di lanjutin tulisannya yach....!!!!



Mau tau lebih lengkap...? KLIK DISINI

• Blog itu apa'an sih...???

PENGERTIAN BLOG
Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.
Secara garis besar, Weblog dapat dirangkum sebagai kumpulan website pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet, dokumen-dokumen(file-file WOrd,PDF,dll), gambar ataupun multimedia.
Para pembuat blog dinamakan Blogger. Melalui Blognya, kepribadian Blogger menjadi mudah dikenali berdasarkan topik apa yang disukai, apa tanggapan terhadap link-link yang di pilih dan isu-isu didalamnya. Oleh karena itu Blog bersifat sangat personal.
Perkembangan lain dari Blog yaitu ketika Blog memuat tulisan tentang apa yang seorang Blogger pikirkan, rasakan, hingga apa yang dia lakukan sehari-hari. Blog kemudian juga menjadi Diary Online yang berada di Internet. Satu-satunya hal yang membedakan Blog dari Diary atau Jurnal yang biasa kita miliki adalah bahwa Blog dibuat untuk dibaca orang lain.
(Selanjunya Sejarah Blog)

SEJARAH BLOG
Blog pertama kemungkinan besar adalah halaman "What’s New" pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Kalau kita masih ingat, Mosaic adalah browser pertama sebelum adanya Internet Explorer bahkan sebelum Nestcape.
Kemudian pada Januari 1994 Justin Hall memulai website pribadinya "Justin’s Home Page" yang kemudian berubah menjadi "Links from the Underground" yang mungkin dapat disebut sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang.
Hingga pada tahun 1998, jumlah Blog yang ada masih sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena saat itu diperlukan keahlian dan pengetahuan khusus tentang pembuatan website, HTML, dan web hosting untuk membuat Blog, sehingga hanya mereka yang berkecimpung di bidang Internet, System Administrator atau Web Designer yang kemudian pada waktu luangnya menciptakan Blog-Blog mereka sendiri.
Namun saat ini, kita tidak perlu menjadi seorang programmer untuk menjadi seorang Blogger, karena kita dapat menampilkan seluruh isi dalam web dengan mudah melalui menu editor yang telah disediakan.
Keuntungan dari penggunaan Weblog antara lain:
Melalui weblog,kita dapat memperluas hubungan teman/ kenalan hingga dapat membentuk suatu komunitas yang besar.
Weblog melebihi surat elektronik (Email), karena satu posting blog yang anda bahas, dapat dibaca oleh pengunjung blog yang tak terbatas. Beda dengan email yang hanya bisa dibaca oleh orang yang kita kirimkan. Selain itu, pengunjung blog juga dengan cepat dapat memberikan respon terhadap posting blog melalui komentar yang dapat langsung dituliskan di blog tersebut.
Seiring perkembangan weblog dari waktu ke waktu, pengertian weblog juga akan berkembang seiring dengan ide - ide dan kemauan para Blogger.


Mau tau lebih lengkap...? KLIK DISINI

• Berita PORTAL (Pelopor RT Digital)

Sumber : http://www.antaramataram.com

Jum'at 19 Desember 2008
KAMPUNG DIGITAL
Sejumlah warga sedang mengakses internet di kampung digital yang ada kelurahan Pagutan Kota Mataram, Jumat (19/12). Kampung Digital tersebut memanfaatkan media yang dibangun oleh kelompok Portal (pelopor rumah tangga digital) di Kelurahan Pagutan, Kota Mataram yang menyediakan fasilitas internet untuk komunikasi yang sehat. Keberadaan Kampung Digital tersebut bertujuan untuk menarik minat masyarakat lain di NTB untuk menggunakan internet sebagai sarana mencari informasi yang positif guna meningkatkan kualitas kehidupan.

WAGUB NTB RESMIKAN 'KAMPUNG DIGITAL'
Mataram, 19/12 (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB), Badrul Munir meresmikan 'Kampung Digital' atau 'Kampung Media ' di Lingkungan Peresak Timur, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram yang pembentukannya diprakarsai komunitas 'Pelopor RT Digital' atau Portal.

Acara peresmian Kampung Digital tersebut berlangsung sederhana pada Jumat di 'Taman Digital', yakni pada sebidang pekarangan kosong seluas sekitar satu are di RT 01, Lingkungan Peresak Timur tempat berkumpulnya komunitas pengguna internet yang tergabung dalam komunitas Pelopor RT Digital.

Peresmian Kampung Media yang merupakan komunitas pengguna internet pertama di NTB berlangsung sederhana, Wagub NTB dan sejumlah pejabat lainnya duduk lesehan di Taman Digital, yang selama ini dijadikan tempat berkumpulnya warga baik para pemuda maupun ibu-pengguna internet.

Wagub NTB, Badrul Munir mengatakan, keberadaan Kampung Media ini merupakan ide kreatif dari warga di RT 01, Lingkungan Peresak Timur dan ini merupakan salah satu program unggulan dari Pemprov NTB, yakni pembangunan berbasis pedesaan.

"Saya mendukung kehadiran 'Kampung Media' dan ini akan dikembangkan ke kabupaten se NTB dan karena ini muncul di Kota Mataram, karena itu saya akan berkoordinasi dengan Walikota Mataram untuk mengembangkan kampung media ini," ujarnya.

Ia mengatakan, di era digital sekarang ini kehadiran komunitas pengguna internet cukup berperan dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mencari informasi positif tentang berbagai hal yang berguna bagi kehidupannya.

Badrul mengharapkan komunitas pengguna internet yang tergabung dalam 'Portal' ini jangan seperti 'Komunitas Merpati', ketika ada makanan banyak yang berkumpul kemudian bubar setelah habis makanan.

"Komunitas portal hendaknya semakin mengembangkan anggotanya, sehingga tidak hanya ditingkat RT, tetapi lebih luas lagi sehingga penyebaran informasi melalui media internet akan lebih luas," ujarnya.

Menurut dia, di era sekarang ini kemajuan bisa diraih melalui sebuah komunitas, bukan secara perorangan, selama ini kelemahan di birokrasi adalah tingginya ego sektoral dan kekuatan ada pada perorangan, bukan pada institusi, sehingga ketika figur pimpinan tidak ada, maka kekuatannya akan hilang.

Badrul juga menunjukkan adanya kegagalan pada pembentukan komunitas pembaca dan kemungkinan materi bahan bacaan juga kurang menarik, karena itu perlu dicari materi yang lebih menarik yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

Sementara itu inisiator pembentukan Kampung Digital atau Kampung Media, MF Hafidz mengatakan, terbentuknya komunitas pengguna internet berawal dari sebuah kegelisahan akan banyak pemuda yang datang ke Warung Internet (Warnet) untuk mengakses situs-situs yang tidak bermanfaat, seperti situs porno.

"Karena itu saya bersama beberapa orang warga di RT 01, Lingkungan Peresak Timur berkumpul untuk mengakses internet secara bersama-sama khususnya untuk mencari informasi yang berguna termasuk bagi pelajar banyak yang mengakses situs Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas) untuk mendapatkan bahan-bahan pelajaran," ujarnya.

Bahkan, kata Hafiz, cukup banyak ibu rumah tangga yang ikut mengakses internet untuk mencari bahan bacaan menarik, dan paling banyak mengakses majalah Femina online terutama informasi mengenai masalah kewanitaan dan artikel tentang keluarga.

Kepala Seksi Pelayanan Media Cetak dan Elektronik pada Balai Pelayanan Informasi, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika NTB, Fairuzzabadi mengatakan, layanan internet di Kampung Digital itu menggunakan akses 'speedy' paket 750.000 sebulan.

Komunitas Portal melibatkan 20 orang anggota yang difasilitasi dengan kabel 10 orang dan saluran 'hotspot' untuk 10 pengakses.(*)


Foto: Ahmad Subaidi/ANTARAMataram.com
Keterangan: Wakil Gubernur NTB, Badrul Munir (baju coklat ujung kanan) saat meresmikan "Kampung Digital" atau "Kampung Media" di Lingkungan Peresak Timur, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, Jumat (19/12). Pembentukan "Kampung Digital" yang diprakarsai komunitas "Pelopor RT Digital' atau Portal itu rencananya akan dikembang menjadi proyek percontohan di seluruh NTB.



Mau tau lebih lengkap...? KLIK DISINI

• Sekilas Tentang Nusa Tenggara Barat

Sumber : Wikipedia Ensiklopedia Bebas

Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok.

Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam (96%).

Arti Lambang


Berlatar belakang perisai sebagai gambaran jiwa pahlawan, lambang Nusa Tenggara Barat terdiri dari 6 unsur yakni : bintang, kapas dan padi, menjangan gunung dan kubah. Bintang melambangkan 5 sila pancasila, kapas dan padi selain melambangkan kemakmuran juga melambangkan tanggal terbentuknya provinsi NTB 14 Agustus 1958. Hari tersebut dengan diungkapkan secara simbolik dengan jumlah kuntum dan untaian padi 58. Rantai terdiri dari 4 berbentuk bulat dan 5 berbentuk segi empat, melambangkan tahun 45 (1945) sebagai tahun kemerdekaan RI. Menjangan merupakan salah satu satwa yang banyak berada di Pulau Sumbawa. Gunung yang berasap melukiskan kemegahan gunung Rinjani sebagai gunung tertinggi di Lombok. Kubah melambangkan ketaatan beragama masyarakat provinsi NTB.

Sejarah
Merekonstruksi sejarah Kerajaan Selaparang menjadi sebuah bangunan kesejarahan yang utuh dan menyeluruh agaknya memerlukan pengkajian yang mendalam. Permasalahan utamanya terletak pada ketersediaan sumber-sumber sejarah yang layak dan memadai. Sumber-sumber yang ada sekarang, seperti Babad dan lain-lain memerlukan pemilihan dan pemilahan dengan kriteria yang valid dan reliable. Apa yang tertuang dalam tulisan sederhana ini mungkin masih mengundang perdebatan. Karena itu sejauh terdapat perbedaan-perbedaan dalam pengungkapannya akan dlmuat sebagai gambaran yang masih harus ditelusurl sebagal bahan pengkajlan leblh ianjut.

Agak sulit membuat kompromi penafsiran untuk menemukan benang merah ketiga deskripsi di atas. Minimnya sumber-sumber sejarah menjadi alasan yang tak terelakkan.

Zaman Majapahit
Menurut Lalu Djelenga (2004), catatan sejarah kerajaan-kerajaan di Lombok yang lebih berarti dimulai dari masuknya Majapahit melalui exspedisi di bawah Mpu Nala pada tahun 1343, sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa Maha Patih Gajah Mada yang kemudian diteruskan dengan inspeksi Gajah Mada sendiri pada tahun 1352.

Ekspedisi ini, lanjut Djelenga, meninggalkan jejak kerajaan Gelgel di Bali. Sedangkan di Lombok, dalam perkembangannya meninggalkan jejak berupa empat kerajaan utama saling bersaudara, yaitu Kerajaan Bayan di barat, Kerajaan Selaparang di Timur, Kerajaan Langko di tengah, dan Kerajaan Pejanggik di selatan. Selain keempat kerajaan tersebut, terdapat kerajaan-kerajaan kecil, seperti Parwa dan Sokong serta beberapa desa kecil, seperti Pujut, Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan, dan Kentawang. Seluruh kerajaan dan desa ini selanjutnya menjadi wilayah yang merdeka, setelah kerajaan Majapahit runtuh.

Di antara kerajaan dan desa itu yang paling terkemuka dan paling terkenal adalah Kerajaan Lombok yang berpusat di Labuhan Lombok. Disebutkan kota Lombok terletak di teluk Lombok yang sangat indah dan mempunyai sumber air tawar yang banyak. Keadaan ini menjadikannya banyak dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari Palembang, Banten, Gresik, dan Sulawesi.

Masuknya Islam
Belakangan, ketika Kerajaan ini dipimpin oleh Prabu Rangkesari, Pangeran Prapen, putera Sunan Ratu Giri datang mengislamkan kerajaan Lombok. Dalam Babad Lombok disebutkan, pengislaman ini merupakan upaya dari Raden Paku atau Sunan Ratu Giri dari Gersik, Surabaya yang memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke berbagai wilayah di Nusantara.

"Susuhnii Ratu Giri memerintahkan keyakinan baru disebarkan ke seluruh pelosok. Dilembu Manku Rat dikirim bersama bala tentara ke Banjarmasin, Datu bandan di kirim ke Makasar, Tidore, Seram dan Galeier, dan Putra Susuhunan, Pangeran Prapen ke Bali, Lombok, dan Sumbawa. Prapen pertama kali berlayar ke Lombok, dimana dengan kekuatan senjata ia memaksa orang untuk memeluk agama Islam. Setelah menyelesaikan tugasnya, Prapen berlayar ke Sumbawa dan Bima. Namun selama ketiadaannya, karena kaum perempuan tetap menganut keyakinan Pagan, masyarakat Lombok kembali kepada faham pagan. Setelah kemenangannya di Sumbawa dan Bima, Prapen kembali, dan dengan dibantu oleh Raden Sumuliya dan Raden Salut, ia mengatur gerakan dakwah baru yang kali ini mencapai kesuksesan. Sebagian masyarakat berlari ke gunung-gunung, sebagian lainnya ditaklukkan lalu masuk Islam dan sebagian lainnya hanya ditaklukkan. Prapen meninggalkan Raden Sumuliya dan Raden Salut untuk memelihara agama Islam, dan ia sendiri bergerak ke Bali, dimana ia memulai negosiasi (tanpa hasil) dengan Dewa Agung Klungkung."

Proses pengislaman oleh Sunan Prapen menuai hasil yang menggembirkan, hingga beberapa tahun kemudia seluruh pulau Lombok memeluk agama Islam, kecuali beberapa tempat yang masih memepertahankan adat istiadat lama.

Sementara di Kerajaan Lombok, sebuah kebijakan besar dilakukan Prabu Rangkesari dengan memindahkan pusat kerajaan ke Desa Selaparang atas usul Patih Banda Yuda dan Patih Singa Yuda. Pemindahan ini dilakukan dengan alasan letak Desa Selaparang lebih strategis dan tidak mudah diserang musuh dibandingkan posisi sebelumnya.

Menurut H. Fathurrahman Zakaria, dari wilayah pusat kerajaan yang baru ini, panorama Selat Alas yang indah membiru dapat dinikmati dengan latar belakang daratan Pulau Sumbawa dari ujung utara ke selatan dengan sekali sapuan pandangan. Dengan demikian semua gerakan yang mencurigakan di tengah lautan akan segera dapat diketahui. Wilayah ini juga memiliki daerah belakang berupa bukit-bukit persawahan yang dibangun dan ditata rapi bertingkat-tingkat sampai hutan Lemor yang memiliki sumber air yang melimpah.

Di bawah pimpinan Prabu Rangkesari, Kerajaan Selaparang berkembang menjadi kerajaan yang maju di berbagai bidang. Salah satunya adalah perkembangan kebudayaan yang kemudian banyak melahirkan manusia-manusia sebagai khazanah warisan tradisional masyarakat Lombok hari ini. Dengan mengacu kepada ahli sejarah berkebangsaan Belanda L. C. Van den Berg yang menyatakan bahwa, berkembangnya Bahasa Kawi sangat mempengaruhi terbentuknya alam pikiran agraris dan besarnya peranan kaum intelektual dalam rekayasa sosial politik di Nusantara, H. Fathurrahman Zakaria (1998) menyebutkan bahwa para intelektual masyarakat Selaparang dan Pejanggik sangat mengetahui Bahasa Kawi. Bahkan kemudian dapat menciptakan sendiri aksara Sasak yang disebut sebagai jejawen. Dengan modal Bahasa Kawi yang dikuasainya, aksara Sasak dan Bahasa Sasak, maka para pujangganya banyak mengarang, menggubah, mengadaptasi, atau menyalin manusia Jawa kuno ke dalam lontar-lontar Sasak. Lontar-lontar dimaksud, antara lain Kotamgama, lapel Adam, Menak Berji, Rengganis, dan lain-lain. Bahkan para pujangga juga banyak menyalin dan mengadaptasi ajaran-ajaran sufi para walisongo, seperti lontar-lontar yang berjudul Jatiswara, Lontar Nursada dan Lontar Nurcahya. Bahkan hikayat-hikayat Melayu pun banyak yang disalin dan diadaptasi, seperti Lontar Yusuf, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Sidik Anak Yatim, dan sebagainya.

Dengan mengkaji lontar-lontar tersebut, menurut H. Fathurrahman Zakaria (1998) kita akan mengetahui prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman dalam rekayasa sosial politik dan sosial budaya kerajaan dan masyarakatnya. Dalam bidang sosial politik misalnya, Lontar Kotamgama lembar 6 lembar menggariskan sifat dan sikap seorang raja atau pemimpin, yakni Danta, Danti, Kusuma, dan Warsa. Danta artinya gading gajah; apabila dikeluarkan tidak mungkin dimasukkan lagi. Danti artinya ludah; apabila sudah dilontarkan ke tanah tidak mungkin dijilat lagi. Kusuma artinya kembang; tidak mungkin kembang itu mekar dua kali. Warsa artinya hujan; apabila telah jatuh ke bumi tidak mungkin naik kembali menjadi awan. Itulah sebabnya seorang raja atau pemimpin hendaknya tidak salah dalam perkataan.

Selain itu, dalam lontar-lontar yang ada diketahui bahwa istilah-istilah dan ungkapan yang syarat dengan ide dan makna telah dipergunakan dalam bidang politik dan hukum, misalnya kata hanut (menggunakan hak dan kewajiban), tapak (stabil), tindih (bertata krama), rit (tertib), jati (utama),tuhu (sungguh-sungguh), bakti (bakti, setia), atau terpi (teratur). Dalam bidang ekonomi, seperti itiq (hemat), loma (dermawan), kencak (terampil), atau genem (rajin).

Kemajuan Kerajaan Selaparang ini membuat kerajaan Gelgel di Bali merasa tidak senang. Gelgel yang merasa sebagai pewaris Majapahit, melakukan serangan ke Kerajaan Selaparang pada tahun 1520, akan tetapi monemui kegagalan.

Mengambil pelajaran dari serangan yang gagal pada 1520, Gelgel dengan cerdik memaanfaatkan situasai untuk melakukan infiltrasi dengan mengirimkan rakyatnya membuka pemukiman dan persawahan di bagian selatan sisi barat Lombok yang subur. Bahkan disebutkan, Gelgel menempuh strategi baru dengan mengirim Dangkiang Nirartha untuk memasukkan faham baru berupa singkretisme Hindu-Islam. Walau tidak lama di Lombok, tetapi ajaran-ajarannya telah dapat mempengaruhi beberapa pemimpin agama Islam yang belum lama memeluk agama Islam. Namun niat Kerajaan Gelgel untuk menaklukkan Kerajaan Selaparang terhenti karena secara internal kerajaan Hindu ini juga mengalami stagnasi dan kelemahan di sana-sini.

Kedatangan VOC Belanda ke Indonesia yang menguasai jalur perdagangan di utara telah menimbulkan kegusaran Gowa, sehingga Gowa menutup jalur perdagangan ke selatan dengan cara menguasai Pulau Sumbawa dan Selaparang. Dan untuk membendung misi kristenisasi menuju ke barat, maka Gowa juga menduduki Flores Barat dengan membangun Kerajaan Manggarai.

Ekspansi Gowa ini menyebabkan Gelgel yang mulai bangkit tidak senang. Gowa dihadapkan pada posisi dilematis, mereka khawatir Belanda memanfaatkan Gelgel. Maka tercapai kesepakatan dengan Gelgel melalui perjanjian Saganing pada tahun 1624, yang isinya antara lain Gelgel tidak akan bekerja sama dengan Belanda dan Gowa akan melepaskan perlindungannya atas Selaparang, yang dianggap halaman belakang Gelgel.

Akan tetapi terjadi perubahan sikap sepeninggal Dalem Sagining yang digantikan oleh Dalem Pemayun Anom. Terjadi polarisasi yang semakin jelas, yakni Gowa menjalin kerjasama dengan Mataram di Jawa dalam rangka menghadapi Belanda. Sebaliknya Belanda berhasil mendekati Gelgel, sehingga pada tahun 1640, Gowa masuk kembali ke Lombok. Bahkan pada tahun 1648, salah seorang Pangeran Selaparang dari Trah Pejanggik bernama Mas Pemayan dengan gelar Pemban Mas Aji Komala, diangkat sebagai raja muda, semacam gubernur mewakili Gowa, berkedudukan di bagian bara pulau Sumbawa.

Akhirnya perang antara Gowa dengan Belanda tidak terelakkan. Gowa melakukan perlawanan keras terutama dibawah pimpinan Sultan Hasanuddin yang dijuluki Ayam Jantan dari Timur. Sejarah mencatat Gow harus menerima perjanjian Bungaya pada tahun 1667. Bungaya adalah sebuah wilayah yang terletak disekitar pusat kerajaan Gelgel di Klungkung yang menandai eratnya hubungan Gelgel-Belanda. Konon Gelgel berusaha memanfaatkan situasi dengan mengirimkan ekspedisi langsung ke pusat pemerintahan Selaparang pada tahun 1668-1669, tetapi ekspedisi tersebut gagal.

Sekalipun Selaparang unggul melawan kekuatan tetangganya, yaitu Kerajaan Gelgel, namun pada saat yang bersamaan, suatu kekuatan baru dari arah barat telah muncul pula. Embrio kekuatan ini telah ada sejak permulaan abad ke-15 dengan datangnya para imigran petani liar dari Karang Asem (Bali) secara bergelombang, dan mendirikan koloni di kawasan Kotamadya Mataram sekarang ini. Kekuatan itu telah menjelma sebagai sebuah kerajaan kecil, yaitu Kerajaan Pagutan dan Pagesangan, yang berdiri pada tahun 1622.

Namun bahaya yang dinilai menjadi ancaman utama dan akan tetap muncul secara tiba-tiba yaitu kekuatan asing, Belanda, yang sewaktu-waktu akan melakukan ekspansi. Kekuatan dari tetangga dekat diabaikan, karena Gelgel yang demikian kuat mampu dipatahkan. Sebab itu sebelum kerajaan yang berdiri di wilayah kekuasaannya di bagian barat ini berdiri, hanya diantisipasi dengan menempatkan pasukan kecil di bawah pimpinan Patinglaga Deneq Wirabangsa.

Di balik itu, memang ada faktor-faktor lain terutama masalah perbatasan antara Selaparang dan Pejanggik yang tidak kunjung selesai. Hal ini menyebabkan adanya saling mengharapkan peran yang lebih di antara kedua kerajaan serumpun ini. Atau saling lempar tanggung jawab. Dalam kecamuk peperangandan upaya mengahadapi masalah kekuatan yang baru tumbuh dari arah barat itu, maka secara tiba-tiba saja, tokoh penting di lingkungan pusat kerajaan, yaitu patih kerajaan sendiri yang bernama, Raden Arya Banjar Getas, ditengarai berselisih pendapat dengan rajanya. Raden Arya Banjar Getas akhirnya meninggalkan Selaparang dan hijrah mengabdikan diri di Kerajaan Pejanggik.yang dulu (Kerajaan Pejanggik-red) berada di Daerah Kec. Pejanggik cukup jauh dari desa Labulia yang berada di Kecamatan Jonggat

Atas prakarsanya sendiri, Raden Arya Banjar Getas dapat menyeret Pejanggik bergabung dengan sebuah Ekspedisi Tentara Kerajaan Karang Asem yang sudah mendarat menyusul di Lombok Barat. Semula, informasi awal yang diperoleh, maksud kedatangan ekspedisi itu akan menyerang Kerajaan Pejanggik.

Namun dalam kenyataan sejarah, ekspedisi itu telah menghancurkan Kerajaan Selaparang. Dan Kerajaan Selaparang dapat ditaklukkan hampir tanpa perlawanan, karena sudah dalam keadaan sangat lemah. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1672. Pusat kerajaan hancur; rata dengan tanah, dan raja beserta seluruh keluarganya mati terbunuh.

Selaparang jatuh hanya tiga tahun setelah menghadapi Belanda. Empat belas tahun kemudian, pada tahun 1686 Kerajaan Pejanggik dibumi hanguskan oleh Kerajaan Mataram Karang Asem. Akibat kekalahan Pejanggik, maka Kerajaan Mataram mulai berdaulat menjadi penguasa tunggal di Pulau Lombok setelah sebelumnya juga meluluh lantakkan kerajaan-kerajaan kecil lainnya.



Mau tau lebih lengkap...? KLIK DISINI